Kunci Ketenangan Batin

Kunci Ketenangan Batin
Kamis, 15 Maret 2007, 21:55 WIB

“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan
(kesusahan)” (QS ath-Thalaq [65]:7)

Tidak ada penderitaan dalam hidup ini, kecuali orang yang membuat
dirinya sendiri menderita.Tidak ada kesulitan sebesar dan seberat apa pun di dunia ini, kecuali hasil dari
buah pikirannya sendiri. Terserah kita, mau dibawa ke mana kehidupan
ini. Mau dibawa sulit, niscaya segalanya akan menjadi sulit. Jika kita
memilih jalan ini, maka silahkan, persulit saja pikiran ini. Mau
dibawa rumit pastilah hidup ini akan senantiasa terasa rumit.
Perumitlah terus pikiran kita bila memang jalan ini yang paling
disukai. Toh, semua akan tampak hasilnya dan, tidak bisa tidak, hanya
kita sendiri yang harus merasakan dan menaggung akibatnya.

Akan tetapi, sekiranya kehidupan yang terasa sempit menghimpit hendak
dibuat menjadi lapang, segala yang tampak rumit berbelit hendaknya
dibuat menjadi sederhana, dan segala yang kelihatannya buram, kelabu,
bahkan pekat gulita, hendaknya dibuat menjadi bening dan terang
benderang, maka cobalah rasakan dampaknya.

Ternyata dunia ini tidak lagi tampak mengkerut, sempit menghimpit, dan
carut marut. Memandang kehidupan ini terasa seperti berdiri di puncak
menara lalu menatap langit biru nan luas membentang bertaburkan
bintang gemintang, dengan semburat cahaya rembulan yang lembut
menebar, menjadikan segalanya tampak lebih indah, lebih lapang, dan
amat mengesankan. Allahu Akbar!

Memang,
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun,
tetapi manusia itulah yang berbuat zalim terhadap diri mereka sendiri”
(QS Yunus [11]:44).

Padahal Dia telah tegas-tegas memberikan jaminan melalui firman-Nya,
“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan
(kesusahan)” (QS ath-Thalaq [65]:7).

Kendalikan Suasana Hati
Kuncinya ternyata terletak pada keterampilan kita dalam mengendalikan
suasana hati. Bagaimana caranya? Salah satu cara yang paling efektif
adalah, manakala berhubungan dengan sesama manusia, jangan sekali-kali
kita sibuk mengingat-ingat kata-katanya yang pernah terdengar
menyakitkan. Jangan pula kita sibuk membayangkan raut mukanya yang
sedang marah dan sinis, yang pernah dilakukannya di hari-hari yang
telah lalu.

Begitu hati dan pikiran kita mulai tergelincir ke dalam perasaan
seperti itu, cepat-cepatlah kendalikan. Segera, alihkan suasana hati
ini dengan cara mengenang segala kebaikan yang pernah dilakukannya
terhadap kita, sekecil apa pun. Ingat-ingatlah ketika ia pernah
tersenyum kepada kita. Kenaglah jabat tangannya yang begitu tulus atau
rangkulannya yang begitu penuh persahabatan. Atau, bukankah tempo hari
ia pernah menawarkan untuk
mengantarkan kita pulang dengan motornya ketika kita tengah berdiri
meninggu bis kota?

Pendek kata, ingat-ingatlah hanya hal-hal yang baik-baiknya saja, yang
dulu pernah ia lakukan, seraya memupus sama sekali dari memori pikiran
kita segala keburukan yang mungkin pernah ia perbuat.

Allah Azza wa Jalla sungguh Maha Kuasa membolak-balikkan hati
hamba-hamba-Nya. Kita akan kaget sendiri ketika mendapati hasilnya.
Betapa cepatnya hal ini berubah justru sesudah kita berjuang untuk
mengubah segala sesuatu yang buruk menjadi tampak baik.

Bertambah dewasa ternyata tidak cukup hanya dengan bertambahnya umur,
ilmu, ataupun pangkat dan kedudukan. Kita bertambah dewasa justru
ketika mampu mengenali hati dan mengendalikannya dengan baik. Inilah
sesungguhnya kunci bagi terkuaknya ketenangan batin.

Suatu ketika kita dilanda asmara, misalnya. Kalaulah tidak pernah mau
bertanya kepada diri sendiri, maka akan habislah kita diterjang oleh
gelinjang hawa nafsu. Demikian juga kalau kita sedang diliputi gejolak
amarah. Sekiranya tidak pernah mau mengendalikan hati, akan celakalah
kita dibuatnya karena akan menjadi orang yang berlaku aniaya terhadap
orang lain.

Oleh sebab itu, kita harus benar-benar memiliki waktu dan kesungguhan
untuk bisa memperhatikan segala gerak-gerik dan perilaku hati ini.
Jangan-jangan kita sudah tergelincir menjadi sombong tanpa kita
sadari. Jangan-jangan kita sudah memusnahkan pahala amal-amal yang
pernah dilakukan tanpa kita sadari. Jangan-jangan kita sudah termasuk
orang yang gemar berlaku zalim terhadap orang lain tanpa kita sadari.
Apabila ini terjadi, maka apalagi kekayaan yang bisa menjadi bekal
kepulangan kita ke akhirat nanti? Bukankah segala amal yang kita
perbuat itu-adakah ia tergolong amal salih atau amal salah-justru
tergantung pada kalbu ini?

Kita pergi berjuang, berperang melawan keangkaramurkaan, berkuah peluh
bersimbah darah. Tetapi, sepanjang bertempur hati menjadi riya, ingin
dipuji dan disebut pahlawan;tidakkah disadari bahwa amalan seperti ini
di sisi Allah kering nilainya, tidak ada harganya sama sekali?

Menjadi mubaligh, berceramah menyampaikan ajaran Islam. Didengar oleh
ratusan bahkan ribuan orang. Pergi jauh ke berbagai tempat,
menghabiskan sekian banyak waktu dan menguras tenaga serta pikiran.
Namun, sama sekali tidak akan ada harganya di sisi Allah kalau hati
tidak ikhlas. Sekadar ingin dipuji dan dihormati, sehingga merasa diri
paling mulia, atau bahkan lebih fatal lagi, karena motivasi sekadar
untuk mendapat imbalan.

Berangkat haji, memakan waktu berpuluh hari dan menempuh jarak beribu
kilometer. Tubuh pun terpanggang matahari yang membakar dan
berdesak-desakan dengan berjuta-juta manusia. Tetapi, kalau tidak
disertai niat karena Allah, sekadar ingin dipuji karena mendapat
embel-embel titel haji, maka na’udzubillah, semua ini sama sekali
tidak berharga di sisi Allah.

Mengapa pekerjaan yang telah ditebus dengan pengorbanan sedemikian
besar malah membuahkan kesia-siaan? Ternyata sebab-musababnnya
berpangkal pada kelalaian dan ketidakmampuan mengendalikan suasana
hati. Sebab, sekali seseorang beramal disertai riya, ujub, atau sum’ah
(sekadar mencari popularitas) , maka tidak bisa tidak, pikirannya
hanya akan disibukkan oleh persoalan tentang bagaimana caranya agar
manusia datang memujinya. Begitu pujian itu tidak datang, sertamerta
hati pun dilanda sengsara. Bila sudah begini, kapankah lagi dapat
diperoleh ketentraman hidup, selain sebaliknya, hari-harinya akan
senantiasa digelayuti perasaan resah, gelisah, kecewa, dan sengsara?

Niat yang Ikhlas
Oleh karena itu, sekiranya kita belum mampu melakukan amal-amal yang
besar, tidakkah lebih baik memelihara amal-amal yang mungkin tampak
kecil dan sepele dengan cara terus-menerus menyempurnakan dan
memelihara niat agar senantiasa ikhlas dan benar? Inilah yang justru
akan dapat membuahkan ketenangan batin, sehingga insya Allah akan
membuahkan pula suasana kehidupan yang sejuk, lapang, indah dan
mengesankan.

Mudah-mudahan dengan kesanggupan kita menyempurnakan dan memelihara
keikhlasan niat di hati tatkala mengerjakan amal-amal yang kecil
tersebut, suatu saat Allah Azza wa Jalla berkenan mengkaruniakan
kesanggupan untuk mampu ikhlas manakala datang masanya kita harus
mengerjakan amal-amal yang lebih besar.

Besar atau kecil suatu amalan yang dikerjakan dalam hidup ini,
sekiranya didasari hati yang ikhlas seraya diiringi niat dan cara yang
benar, niscaya akan melahirkan sikap ihsan. Yakni, kita akan selalu
merasakan kehadiran Allah dalam setiap gerak-gerik, sehingga dalam
setiap denyut nadi ini, kita akan selalu teringat kepada-Nya.

Inilah suatu kondisi yang akan membuat hati selalu merasakan kesejukan
dan ketentraman.
“Alaa bi dzikrillaahii tathma ‘inul qulub” (QS ar-Ra’d[13]: 28),
demikian Allah telah memberikan jaminan. Ingat, hanya dengan mengingat
Allah-lah hati menjadi tentram!

Demi Allah tidak ada pilihan lain. Kita harus senantiasa mewaspadai
hati ini. Jangan sampai diam-diam membinasakan diri justru tanpa kita
sadari. Sudah pahala yang didapat sedikit, hati pun tak bisa
terkendalikan, sehingga semakin rusaklah nilai amal-amal kita dari
waktu ke waktu. Na’udzubillaah!

Dengan demikian, selain kita terbiasa mandi untuk membersihkan jasad
lahir, kita pun harus memiliki kesibukan untuk “memandikan” hati ini.
Selain kita makan untuk mengenyangkan perut, kita pun harus
“menyantap” sesuatu yang dapat membuat hati ini terisi. Selain kita
berdandan untuk merapikan penampilan, kita pun harus sibuk “bersolek”
merapikan hati kita. Dan selain kita rajin becermin untuk memperelok
wajah, kita pun jangan lupa untuk rajin-rajin pula “becermin” untuk
memperelok hati.

Semua ini tiada lain agar kita memiliki kemampuan untuk senatiasa
menyelisik niat maupun perilaku buruk dan busuk yang, disadari ataupun
tidak, mungkin pernah kita perbuat. Itu akan lebih menolong daripada
kita sibuk mengintip-intip keburukan orang lain, yang berarti hanya
menipu diri sendiri belaka dan sama sekali tidak akan mendatangkan
ketenangan batin. Wallahu a’lam![]

(Nawwira Kifliyah; Sumber : Buku Meredam Gelisah Hati, MQS. )

http://www.percikan-iman.com/modules.php?name=Artikelpilihan&op=detail_artikelpilihan&id=292

48 comments
  1. irfan said:

    assalamu’alaiku wr.wb
    saya amat berterima kasih kepada anda yang telah menulis sebuah ilmu yang sangat besar manfaatnya bagi orang yang telah membaca ilmu tersbut dan bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari.
    saya ingin bertanya “bagaimana cara menghadapi orang yang tidak menyukai kita ?” dan bagaimana cara menghadapi orang yang mudah marah ?
    tolong balas ke e-mail saya.
    mudah mudahan allah swt senantiasa selalu memberikan hidayah kepada anda dan kita semua.

    wassalam
    irfan

  2. putri handarizka said:

    assalamualaikum.
    Saya sedang menghadapi proses adaptasi utk menjadikan diri ini lebih dewasa. Saya hanya bisa berd0a untuk di berikan ampunan dan kekuatan hati dari Allah.
    Thanx ya. .
    Tulisan ini membuat saya tmbah yakin.

    • Imam muslih said:

      smangaaaaaaaaaaattttttttttt,,,,,,,,,,,,,,, amiin………… N sukses.

  3. putri handarizka said:

    saya ada pertanyaan nich. .
    Saya anak k0st dan jauh dr orang tua.
    Suatu hari,
    Teman satu k0s saya membentuk suatu perkumpuLan atau bisa jg disebut GANK. Saya tidak menyukai mereka, karna tingkah laku n perbuatan mereka kadang sangat dan amat menentang Allah.
    Yang mereka pikirkan hanya kenikmatan dunia. Sedangkan suatu hari, khususnya sekarang2 ini, saya merasa klo mereka tdk menyukai saya. Entah karna saya yg tdk pernah mau ikut nimbrung dan berbaur dg mereka? Padahal saya tetap baik dan menegur mereka. Suatu hari, saya merasa di tusuk dari belakang. Sepertinya mereka telah membenci saya. Tapi saya tetap tenang dan masih bisa berlaku baik dg mereka.
    PertanyaAn saya:
    1. Apa saya salah karna tidak mau ikut di setiap mereka ngumpul?
    2. Apa saya salah karna tidak mau menunjukan ketertarikan saya pada kelompok mereka?
    3. Apa yg harus saya perbuat jika mereka menjelek jelekan atau berburuk sangka pd saya?

    Mohon balasannya ya.
    Saya sgt membutuhkannya skrg.
    Kirim aja ke email saya :
    Ndamyutz@yahoo.com
    Ok. Tengkyu.
    WasS.

    • Imam muslih said:

      jadilah sperti ikan di laut,walau dia hidup di air yg asin namun dagingnya ttap srasa gurih.masalah bukan tuk di hindari namun di hadapi dgn smangat;ALLAHU AKBAR insaallah smua lancar

  4. nixie said:

    makasih…jadi sedikit mengerti gmana mengendalikan amarah.tapi masih ada yang bingung.
    saya sudah punya tunanagan, tapi saya merasa makin tidak cocok dengan dia karena setiap hari betengkar..apa yang harus dilakukan yang ada di pikiran saya cuma ingin putus. sedangkan qta sudah bertunangan.dan 3 bulan lagi akan menikah.
    mohon balasannya ke nixie86@gmail.com
    makasih

    • azwar said:

      YA COBA TERUS MINTA PETUNJUK ALLAH MELALUI SHALAT MALAM DAN COBA CARI SISI BAIKNYA , DAN JANGAN LUPA ANDA MENETRALKAN / MENENTRAMKAN SUASANA HATI ANDA SENDIRI.
      BIASANYA UNTUK HAL YANG BAIK BANYAK SEKALI COBAAN

  5. thari said:

    bagaimana sbnarnya cara agar kita bisa mgkihlaskan ssuatu yang kita cintai tlah hilang dari kita?
    aku bnar2 jatuh karna itu

    • azwar said:

      YA KITA COBA MERENUNG KEMBALI KE BELAKANG. KITA LAHIR MEMBAWA APA , YANG HANYA KITA BAWA ADALAH KEHIDUPAN KITA , BARANG YANG KITA DAPATKAN ADALAH SETELAH KITA LAHIR. JADI BELAKANG DAPATNYA .

      KITA HARUS MENSUKURI BARU SATU YANG HILANG , BANYAK BARANG LAIN YANG MASIH ADA YANG MEMBUTUHKAN PERAWATAN KITA . KITA KEMBALIKAN KEPADA YANG MAHA KUASA ALLAH SWT

  6. sugi said:

    terimakasih atas pencerahanya. minta izin utk mengcopy

  7. royan habibie said:

    assalamu’alaikum……..
    saya ingin bertanya sesuatu, saya mempunyai masalah dalam mempertahankan ketenangan batin yang sudah di dapatkan. .
    padahal saya sudah mengetahui, bagaimana hidup ini harus di jalani agar batin bisa tenang.. tapi cepat sekali goyah perasaan yang sudah di dapat itu…
    harap petunjuknya.

  8. heru said:

    aslmmualaikum…
    saya ingin bertanya, sebenarnya ingin mencari cara/ jalan keluar dari masalah sy.saat ini sy tidak betah dan merasa tertekan lahir batin di tempat sy bekerja,dikarenakan banyak hal yg sy tidak bisa sampaikan diforum ini, tetapi sy tidak bisa keluar, karena sy sangat membutuhkan gaji di tempat ini untuk menopang sy dan keluarga sy. bagaimana cara nya supaya sy jd betah untuk bekerja disini?, atau apakah sy harus mengikuti kata hati sy untuk keluar dr tempat sy bekerja????
    mohon di bantu menemukan jalan keluarnya. terima kasih . wasallam.

  9. azwar said:

    ya benar sekali , gara suasana hati gak stabil alias tenang , maka pikiran juga gak tenang , begitu juga pikiran gak tenang menghasilkan suasana hati yang gak tenang juga .

    dua proses yang saling timbal balik perlu dijaga agar tidak saling bertentangan.

    Hati dan Pikiran perlu di Rawat setiap detik untuk menghasilkan Ketenangan
    Hati melalui berkomunikasi dengan Allah(HABLUM MINALLLAH) sedang Pikiran melalui Komunikasi yang baik dengan Manusia (HABLUM MINNNANNAS)

  10. azwar said:

    “Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan
    (kesusahan)” (QS ath-Thalaq [65]:7)

    “Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun,
    tetapi manusia itulah yang berbuat zalim terhadap diri mereka sendiri”
    (QS Yunus [11]:44).

    Padahal Dia telah tegas-tegas memberikan jaminan melalui firman-Nya,
    “Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan
    (kesusahan)” (QS ath-Thalaq [65]:7).

    Inilah suatu kondisi yang akan membuat hati selalu merasakan kesejukan
    dan ketentraman.
    “Alaa bi dzikrillaahii tathma ‘inul qulub” (QS ar-Ra’d[13]: 28),
    demikian Allah telah memberikan jaminan. Ingat, hanya dengan mengingat
    Allah-lah hati menjadi tentram

  11. robi said:

    semua ini seperti membuat sulit hidup saya dari apa yang telah saya lakukan di masa_masa yang lalu,,
    tapi setelah saya sedikit membaca tulisan diatas,ternyata memang benar hidup ini yang membuat sulit adalah kita sendiri,,
    dari tulisan diataslah saya bisa mengendalikan diri saya untuk menjadi lebih baik,,
    terima kasih,,,

  12. iwan said:

    amin

  13. aa nice said:

    hanya hati yang bersahaja yang kian dalam memaknai ketenangan
    kamu kamulah yang menjadikan diri menjadi indah
    karena Allah maha penyayang

  14. alhamdulilah sekarang aku baru tau bagai mana kita bisa marasakan ketenangan jiwa dengan cara yamg positiv

  15. salu said:

    assalamu alaikum, knalkan aq salu nak bau2 sultra saya skrg kuliah sambil krja dirumah tangga tapi trkadang aq pesimis dgn apa yang kulakukan sekarg ini, kdang qbrpikir mungkin krja lbih baik daripada harus kuliah lagi,

  16. purwanto said:

    “terimakasih sekali atas tulisanya,
    saya saat ini sedang dalam masalah krn tertipu teman sehingga tabungan yg selama ini kami kumpulkan pun lenyap, sementara teman yg menipu saya kondisinya skrg bangkrut. mesti msh ada komunikasi skrg ini sy tidak tau mesti bgmana, tolong saya bgmana hrs bersikap, dan sya jg tidak ingin mempermasalahkan ini ke hukum, krna teman sy berjanji u bertanggung jawab mesti blm jelas sampai kpn,terimakasih sblumnya

  17. Imam muslih said:

    bagai mana caranya agar rasa yakin dan tawakal padaILLAHI ROBBI tetap tumbuh dan ngak pernah surut dalam hati?

  18. dewi said:

    terima kasih kepada yang membuat blog ini saya telah mendapatkan pencerahan……………

  19. titi m saleh said:

    Alhamdulillah… semoga tulisan anda yg simpel tp padat dan mengena dapat menyentuh hati kita smua shg kita bisa menjalani dan menyikapi hidup ini dengan kesabaraan dan kearifan agar kita dapat melihat dunia ini dengan penuh keindahan… dan semoga Allah melimpahkan pahala kepada anda untuk tulisan telah menyentuh dan membuka hati saya,amin…

  20. alhamdulillah… semoga tulisan anda yang simpel tapi padat dan mengena dapat menyentuh hati kita semua shg kita dapat menjalani dan menyikapi hidup ini dengan penuh kesabaran dan kearifan agar kita dapat melilat dunia ini dengan penuh keindahan… dan semoga Allah akan melimpahkan rahmat kepada anda atas tulisan yang sudah menyentuh dan membuka mata hati saya, amin…

  21. indah said:

    saya percaya bahwa Allah tdk akan berbuat zalim sedikitpun thdp hambanya kecuali hambanya sendiri yg menzalimi dirinya. tapi apa yg terjadi dgn sy saat ini saya mempertanyakan kalimat itu…sy percaya semua yg terjadi di dunia ini adalah takdir dari Allah dan kt tinggal menjalaninya. tp kejadian yg sy alami sulit utk sy mengerti. ketika org yg ada di masa lalu suamiku hadir kembali bekerja di kantor suamiku. dan semua org tahu itu. sy mencoba utk bs ikhlas dan sabar walaupun sangat sulit. dr mulai org yg mencibir dan meledek saya, sampai suamiku pun saat ini menjadi berubah baik sikapnya maupun sayang nya terhadap sy. entah knapa semua ini seolah2 ada yg mengatur. apakah ini Allah yg atur? apakah ini cobaan? cobaan macam apa? tujuannya untuk apa? kalau pada akhirnya hanya membuat sy terus2an sakit dan rumah tangga saya hancur??? astagfirullah….sy gak tau lg harus gmna menghadapi ini. sy sdh punya anak 1 begitupun x nya suamiku. tp yg sy tdk bs terima adlh kehadirannya mmbuat suamiku mjd berubah terhdp sy. sy tdk tau apakah suami sy msh mencintainya walaupun tak bs memilikinya dan sy hanya sbg pelarian? krn yg sy rasakan saat ini sprti itu. sdh tdk ada lg romantis,plng kerja selalu malam, tdk pernah lg ada cerita, canda, tawa dr nya, tdk mau lg membahas setiap ada masalah yg ada marah dan marah, sprtinya cinta dr sy sdh tdk berlaku lg utknya. kalau Allah sayang sm sy knapa Allah tega menghadirkan org yg membuat hidup sy hancur. kenapa Allah tega membuat rumah tangga sy sprti ini? knapa ini terjadi sm sy? sy berusaha utk tetap sabar smpai saat ini. karena sy tdk ingin pisah. tp sampai kpn sy bs kuat???
    tlng balas jwbannya ke email sy. kalau bs adakah ayat di alquran yg bs menjawab kesedihan sy? yg bs memecahkan masalah sy? dan apa yg harus sy lakukan saat ini???
    wassalam,

  22. ahm rijal said:

    Assalamu’alaikum..
    kadang kita menyadari bahwa perbuatan kita ini keliru dan berusaha mencari jalan keluar yang terbaik tapi solusinya tidak langsung ketemu bahkan yang terjadi malah semakin merugikan kita, pertanyaanya sampai kapan hal ini berakhir dan bagaimana caranya agar tercapai dan menuju yang kita harapkan
    … terimakasih atas tulisannya…, mohon untuk mengopinya..

  23. Muhammad Zaenuri said:

    Asslkum,.
    Sya ingin tnya sswtu,.
    knpa ea,trkdang sya nie mrasa ad pkiran yg mnggnjal bget,.pdhal entah tu ap stlah d pkir” gk ktemu jg,.
    Ap mngkin krena sbuk mkirin kndsi hdup,.
    Jg,sya sring brtngkar trus sma psangan sya,slah pham trus,.kta dya krena sya gk bsa nghrgain dy,krg prhatian ma dya.
    Pi,jujur,sya lgi byk pkiran jdi bngung mw knsen gmna k dy,dn hubngan kami..
    Bgaimana agar sya bsa mlepaskan bban nie,pikiran-pkiran bruk,.ktnangan hati dn pkiran baek srta postif yg sya inginkan,dg cra gmn??sya pngen jdi org yg baek dn taat bragma.sholeh.

  24. subhanaulah…..tulisan di atas telah membuka pikiran dan hati saya….telah menambah pengetahuan lagi buat saya….makasih buat orang yg telah menulis ilmu yg sangat besaR manfaatnya bagi orang2 yg membacanya..amin

  25. Mas Tik said:

    syukran katsir….
    sangat bermanfaat
    ijin copas gan……

  26. Widianto said:

    Assalamu’alaikum,wr,wb,,,
    terimakasih alhamdulilah buat yg bikin kata-katanya,,,
    Brarti pada intinya kita setiap hari harus intropeksi diri,,,

  27. rizky rinaly said:

    bagaimana menenangkan hati tanpa campur tangan batin n orang lain…….

    bagaimana mengendalikan asmara secara wajar

  28. noe said:

    bagus banget tulisan nya. kondisi saya sekarang lagi down gak keurus batin aq nich kacau

  29. wulan said:

    ass,,,,
    sy mw sharring, sy skrng lgi ada masalah yg bagi sy itu sangt besar n sult saya hadapi,, namun sy mau ikhlas n berserah diri kepada ALLAH. lalu bagaimana cra nya untk ikhlas, sabar . berserah diri sama Allah???

  30. Dara said:

    Saya single parent dg 3 anak, kami pisah krn banyak ketidak cocokan, hampir 2 tahun suami pergi tanpa memberikan nafkah untuk anak2 saya coba tegar mengadapi semua, saat terakhir2 ini dia datang lagi walau hanya untuk melihat anak2, dan komunikasi pun seadanya hanya sebatas anak, walau tetap tanpa menafkahi kami, Jujur hati ini sudah beku dan saya sudah bisa menjalani dan mengatasi keluarga dengan kesendirian.
    Beberapa hari yg lalu saya ada masalah dg program yg pernah dia buat dikantor saya, dan komunikasi pun mulai terjalin,
    Ya allah saat mendengar suara itu lagi hati saya luluh ternyata masih ada rasa cinta dlam hati ini, aneh tiba2 saya menharapkan yag lalu kembali.
    Minggu ini adalah minggu terberat dlam hiidup saya, setiap hari saya menangis mengharapkan sesuatu yg tdk mungkin, kemana perginya ketegarn dua tahun yg saya bangun?
    apa yg mesti saya lakukan, kenapa hati ini jadi hampa,, padahal kemrin2 saya tegar bersama anak2, tolong saya apam yg mesti saya lakukan
    terima kasih bantuannya

    Dara

  31. yodsie said:

    alhamdlh ilmunya bisa manfaat,mksh lam knl

  32. mohamad setiawan,SH said:

    terus sebarkan dakwah utk sesama

  33. Terimakih besar atas bimbingannya, semoga Allah S.W.T membalas semua amal kebaikan mu saudaraku. amin!!

  34. trow your live with patients…
    apa yg tertlis d atas td itu mmang benar dan nyata.. sedkit crta for all.
    sya dlu adlah seorang bajing loncat. dan sy mnpunyai ilmu hitam dari badui. S.C.. stlah sy berencna untuk oprasi ke bandung.
    S.C. sy dajak oleh rekan sy yg bernama memet asal cerbon. d pertmukan dgn sseorang yg bernama pak slamet dan p.shobirin stlah itu sy crta dgn belio,stlah panjang lebar sy d wariskan ilmu amanah yaitu ilmu hati. blio bkata pd sy jgn lah u tgalkan ZIKIR dlm HATI

  35. terima kasih kpd rekan sya memet. dan terima ksih juga kpd belio pak slamet,pak shobirin, tlah menuntun sya ke jlan allah swt, stlah sy perdlam ilmu amanah, ternyata ilmu ini di ambil dari ilmu 30juzz ALQURAN,for all soudaraku, berDZIKIR lah dlam HATI dmnapun u berada.dan sholat 5wktu, spya lbh semporna.ketenangan,kedamaian,ketreman,dan keindahan, itu adlah hsil dzikir. email yanto jenggot
    tsudianto91@yahoo.id.co

  36. aida said:

    Asalamualaikum,,
    sangat bermanfaat tulisannya, saya mau curhat. saya udh nikah 2 tahun lalu sekarang sedang hamil 8 bln anak pertama, suami saya pernah menikah dan punya anak dr istri yg dulu cuma g pernah tau kbr anaknya dmn dan bagimana bahkan g mungkin untuk bs ketemu lg. tapi sekarang saat hidup saya tentram bahagian bersama jabang bayi yg dlm kandungan tiba2 mantan istrinya krim surat minta biaya untuk sekolah memang sudah semestinya. tapi kenapa hati saya sakit saat mendengarnya dan serasa ada sesuatu yg akan diambil dr kehidupan saya. hati saya g tenang takut kehilangan kasih syang suami dan curiga terus terhdp suami. bagaimana spya saya merasa tenang?

  37. ahmad sukri said:

    Asalamualaikum, terima kasih banyak ya

  38. Yeni Wasmal said:

    Terimakasih untuk pencerahannya, ini sangat bermanfaat sekali dan ampuh untuk membuat batin ini menjadi lebih tenang
    wassalam…

  39. Indra Fahrizal said:

    Assalammuaalaaiikum warahhmatullah’hiiwabarakathu,akhir-akhir ini saya sering sekali selalu marah tanpa sebab yang jelas,hati tidak tenang,dan selalu rasa resah,membenci apapun termasuk orang tua,saudara,teman bagaimana tolong penjelasan nya mohon dengan sangat

  40. hamba allah said:

    Terima Kasih

Tinggalkan Balasan ke purwanto Batalkan balasan